Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
BPSMP Sangiran, Sragen Olah Motif Batik Sangiran Jadi Produk Merchandise
17 November 2022 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Berbagai bentuk souvenir batik Sangiran bernilai ekonomis karena sarat seni dan budaya," kata Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Oneng Setya Harini dalam penutupan Peningkatan Kapasitas Usaha Ekonomi Kreatif Fesyen di kawasan pariwisata Borobudur, Kamis (17/11/2022).
Oneng mengharapkan para perajin batik di Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Solo-Sangiran memiliki basis data pengembangan motif batik, jenis, dan katalog produk yang menarik. “Itu dapat menambah diversifikasi produk yang siap dipamerkan dan menjadi pintu masuk dengan ritel modern/ holding BUMN Pariwisata,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Umum dan Komunikasi Publik Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), Ramlan Kamarullah, mengatakan pelatihan usaha ekonomi kreatif fesyen di Kawasan Pariwisata Borobudur (Destinasi Pariwisata Solo-Sangiran dan sekitarnya) penting dilakukan untuk melestarikan dan meningkatkan nilai ekonomis batik.
ADVERTISEMENT
Menurutnya kegiatan tersebut merupakan suatu sinergitas dan implementasi pariwisata berbasis ekonomi kreatif. Di mana seni, budaya, karakter daerah, dan kerajinan khas DPN Solo-Sangiran menjadi produk ekraf fesyen unggulan.
“Sesuai pangsa pasar, dan mempercepat pemulihan perekonomian melalui pertumbuhan usaha mikro, menyediakan lapangan pekerjaan berbasis lokal, dan meningkatkan rantai pasok dalam negeri di DPN Solo-Sangiran,” papar Ramlan.
“Menjadi produk ekraf fesyen unggulan sesuai pangsa pasar, mempercepat pemulihan perekonomian melalui pertumbuhan usaha mikro, menyediakan lapangan pekerjaan berbasis lokalitas, dan meningkatkan rantai pasok dalam negeri di DPN Solo-Sangiran," lanjutnya.
Lebih lanjut Ramlan mengungkapkan, kegiatan ini merupakan satu kesatuan rangkaian acara yang menggambarkan proses batik dari hulu hingga ke hilir, diawali dari survei potensi yang mengidentifikasi motif batik yang sudah dikembangkan, ekosistem produksi hingga pemasarannya.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil survei ini dapat ditemukan dan dikenali potensi perajin, kebutuhan kemampuan atas hambatan yang dimiliki dari masing-masing perajin yang kemudian diramu menjadi suatu silabus bahan ajar yang disampaikan dalam pelatihan ekraf fesyen," paparnya.
(Fernando Fitusia)